Kadang-kadang, hanya untuk hidup, kita memerlukan Keberanian

Nasihat Kehidupan

Banyak orang yang hidup tetapi sebenarnya tidak berani untuk hidup, tidak berani menerima tantangan hidup, tidak mau mengembangkan diri, hanya melarikan dari masalah yang hadir di hadapan, tidak mampu memanfaatkan berbagai potensi yang telah diterima sebagai karunia, tidak mau menjaga hidupnya sendiri, tidak merawat kehidupannya sendiri yang menjadi amanah dari Sang Maha Hidup, sembrono dengan hidupnya sendiri, dan lain sebagainya.

Dikaruniai Kehidupan oleh Sang Maha Hidup, tetapi perilakunya tidak berani untuk hidup. Nekat tanpa perhitungan, berani mati, berarti tidak berani hidup dengan segala resikonya.

Selama engkau masih hidup, teruslah untuk belajar hidup.
Hidup ini dinamis, berubah, berkembang, logika yang sebelumnya benar mungkin kini sudah tidak cocok lagi sehingga perlu belajar lagi. Jadi, belajar itu wajib dan penting.

Hidup itu Panjang kalau tahu cara menggunakannya.
Manfaatkan karunia kehidupan sebaik-baiknya sampai di titik puas untuk dijalani sehingga hidup dirasakan panjang dan tidak menjadi penyesalan. Jika waktu terasa cepat berlalu, mungkin karena tidak memanfaatkannya dengan baik. Detik per detik, menit per menit, jam per jam, hari per hari, minggu per minggu, bulan per bulan, tahun per tahun. Waktu berlalu begitu saja.

Saat kita menunggu Kehidupan, Kehidupan itu sendiri berlalu.
Menunggu, menunda, mencari alasan menunda melakukan Kebaikan, Kebenaran, Kemanfaatan. Menggunakan waktu secara bermanfaat.

Sebagaimana Dongeng, demikian pula Kehidupan, yang penting bukan panjangnya, namun Baiknya. Hidup ini bukan fokus pada panjang pendeknya, tetapi juga kualitas isinya.

Hidup dengan Berani. Hidup dengan Terus Belajar. Manfaatkan Hidup sebaik mungkin. Semoga Hidup menjadi Berkualitas, tidak disesali karena sudah diperjuangkan dengan baik sesuai yang kita tahu dan kita mampu.